Saturday, December 08, 2012

Pake jilbab panjang? So what?


A: Mbaknya aliran apa sih mbak kok pakai kerudung gede banget, pake cadar juga??
Y: Saya Islam tanpa embel-embel mbak. :)
A: Iya saya tau Islam. Tapi Islam apa?
Y: Ya Islam saja mbak. :)
A: Maksud saya Islam yang seperti apa? Aliran apa?
Y: -_-' Nggak ada alirannya mbak.
A: Bukan, kan kerudung mbak gede banget, itu Islam aliran apa gitu loh mbak?
Y: -_-' Saya tanya balik. Mbaknya Islam kan?
A: Iya saya islam.
Y: Mbaknya aliran apa kok nggak pakai kerudung???
A: ...... #SkakMat

Manusia, Malaikat dan Syaitan

Manusia - Eh, sudah adzan Subuh toh?
Malaikat - Bangunlah wahai anak Adam, tunaikan shalat Subuh mu
Syaitan - Alahhhhhh, sebentar lagi, kalau masih mengantuk jangan dulu... Masih lama ini waktunya... zzZZzz.

Manusia - Saya mau makan, lapar sekali hari ini...
Malaikat - Wahai Anak Adam, awali dengan Bismillah...
Syaitan - Ahh, tidak usah pakai Bismillah... Sudah lapar ini, Sikaattt! Makan saja langsung... Sedapnya.

Manusia - Hari ini saya pakai baju apa ya?
Malaikat - Wahai anak Adam, pakailah pakaian yang menutup aurat.
Syaitan - Ehh, panaslah, tidak style, nampak kampungan!

Manusia - Adzan sudah kedengaran...
Malaikat - Wahai anak Adam, bersegeralah menunaikan kewajiban.
Syaitan - Baru pukul berapa... Santai sebentarlah... Masih lama ini waktunya...

Manusia - Eh, eh... Tidak boleh melihat foto/video porno ini, berdosa...
Malaikat - Wahai anak Adam, alihkanlah pandanganmu, sesungguhnya Allah Maha Melihat dan Maha Mengetahui!
Syaitan - Perggghh... Bagus itu... Rugi lho kalau tidak melihat foto/video porno ini...

Manusia - Saudaraku sedang melakukan dosa...
Malaikat - Wahai anak Adam, cegahlah ia...
Syaitan - Koq jadi kamu yang sibuk? Jangan mengurusi orang lain, abaikanlah dia...

Manusia - Bagus juga kalau aku sampaikan nasihat ini kepada orang lain.
Malaikat - Wahai anak Adam, nasihat-menasihati lah sesama kamu...
Syaitan - Pikirkanlah diri sendiri, semua sudah besar, buat apa susah-susah menasihati orang lain... 

Manusia - Aku telah berdosa...
Malaikat - Wahai anak Adam, bertaubatlah kamu, sesungguhnya Allah Maha Pengampun.
Syaitan - Tundalah dulu taubatmu itu, lain kali saja bertaubat-nya... masih muda ini... Lagi pula hidup hanya sekali... Rugilah... (kalau sempat saja)

Manusia - Kalau pergi, mesti ke tempat maksiat!
Malaikat - Wahai anak Adam, saat kakimu melangkah ke jalan yang dimurkai Allah, berpalinglah dari jalan itu.
Syaitan - Jangan bimbang, tiada seoarangpun yang tahu... Pergilah ke tempat maksiat!

Manusia - Uuhhh... Letihnya hari ini... Aku tidak akan shalat...
Malaikat - Wahai anak Adam, taatilah Allah dan RasulNya, kebahagiaan di dunia dan akhirat untukmu. Shalat itu wajib bagimu.
Syaitan - Hey anak Adam, ikutilah aku, kebahagiaan di dunia (saja) dan kebahagiaan di akhirat untukmu nanti ada juga (jangan mimpilah!)

Sekarang Anda mempunyai 3 pilihan:
1. Anda - Aku akan biarkan tulisan ini tetap di sini saja?
2. Malaikat - Ingatkan pada teman yang anda kenal... Sebarkan lah!
3. Syaitan - Tidak usah capek-capek dan sibuk-sibuk menyebarkan tuisan ini... Biarkan saja di sini... Kalau, bisa dihapus saja... Mereka tidak usah membaca tulisan ini...

*Bukan artikel berantai ya... ^_^ Silakan Share untuk kawan-kawan yang lain... :)

Jangan lupa LIKE page kami ---> @[552604344753557:274:Sudah Tahukah Anda ?] <---
Manusia - Eh, sudah adzan Subuh toh?
Malaikat - Bangunlah wahai anak Adam, tunaikan shalat Subuh mu
Syaitan - Alahhhhhh, sebentar lagi, kalau masih mengantuk ja
ngan dulu... Masih lama ini waktunya... zzZZzz.

Manusia - Saya mau makan, lapar sekali hari ini...
Malaikat - Wahai Anak Adam, awali dengan Bismillah...
Syaitan - Ahh, tidak usah pakai Bismillah... Sudah lapar ini, Sikaattt! Makan saja langsung... Sedapnya.

Manusia - Hari ini saya pakai baju apa ya?
Malaikat - Wahai anak Adam, pakailah pakaian yang menutup aurat.
Syaitan - Ehh, panaslah, tidak style, nampak kampungan!

Manusia - Adzan sudah kedengaran...
Malaikat - Wahai anak Adam, bersegeralah menunaikan kewajiban.
Syaitan - Baru pukul berapa... Santai sebentarlah... Masih lama ini waktunya...

Manusia - Eh, eh... Tidak boleh melihat foto/video porno ini, berdosa...
Malaikat - Wahai anak Adam, alihkanlah pandanganmu, sesungguhnya Allah Maha Melihat dan Maha Mengetahui!
Syaitan - Perggghh... Bagus itu... Rugi lho kalau tidak melihat foto/video porno ini...

Manusia - Saudaraku sedang melakukan dosa...
Malaikat - Wahai anak Adam, cegahlah ia...
Syaitan - Koq jadi kamu yang sibuk? Jangan mengurusi orang lain, abaikanlah dia...

Manusia - Bagus juga kalau aku sampaikan nasihat ini kepada orang lain.
Malaikat - Wahai anak Adam, nasihat-menasihati lah sesama kamu...
Syaitan - Pikirkanlah diri sendiri, semua sudah besar, buat apa susah-susah menasihati orang lain...

Manusia - Aku telah berdosa...
Malaikat - Wahai anak Adam, bertaubatlah kamu, sesungguhnya Allah Maha Pengampun.
Syaitan - Tundalah dulu taubatmu itu, lain kali saja bertaubat-nya... masih muda ini... Lagi pula hidup hanya sekali... Rugilah... (kalau sempat saja)

Manusia - Kalau pergi, mesti ke tempat maksiat!
Malaikat - Wahai anak Adam, saat kakimu melangkah ke jalan yang dimurkai Allah, berpalinglah dari jalan itu.
Syaitan - Jangan bimbang, tiada seoarangpun yang tahu... Pergilah ke tempat maksiat!

Manusia - Uuhhh... Letihnya hari ini... Aku tidak akan shalat...
Malaikat - Wahai anak Adam, taatilah Allah dan RasulNya, kebahagiaan di dunia dan akhirat untukmu. Shalat itu wajib bagimu.
Syaitan - Hey anak Adam, ikutilah aku, kebahagiaan di dunia (saja) dan kebahagiaan di akhirat untukmu nanti ada juga (jangan mimpilah!)

Dr. Fidelma O’Leary, Menemukan Rahasia Sujud Dalam Shalat

Dr Fidelma, ahli neurologi asal Amerika Serikat mendapat hidayah saat melakukan kajian terhadap saraf otak manusia. Ketika melakukan penelitian, ia menemukan beberapa urat saraf di dalam otak manusia yang tidak dimasuki darah. Padahal setiap inci otak manusia memerlukan suplai darah yang cukup agar dapat berfungsi secara normal.

Penasaran dengan penemuannya, ia mencoba mengkaji lebih serius. Setelah memakan waktu lama, penelitiannya pun tidak sia-sia. Akhirnya dia menemukan bahwa ternyata darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak manusia secara sempurna kecuali ketika seseorang tersebut melakukan sujud dalam Shalat. Artinya, kalau manusia tidak menunaikan ibadah shalat, otak tidak dapat menerima darah yang secukupnya untuk berfungsi secara normal.

Rupanya memang urat saraf dalam otak tersebut hanya memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja. Ini artinya darah akan memasuki bagian urat otak dengan mengikuti waktu salat.

Dengan kata lain, sujud yang tumakninah dan kontinyu dapat memacu kecerdasan. Karena posisi sujud akan mengalirkan darah yang kaya oksigen secara maksimal dari jantung ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang.

Setelah penelitian mengejutkan tersebut, Fidelma mencari tahu tentang Islam melalui buku-buku Islam dan diskusi dengan rekan-rekan muslimnya. Setelah mempelajari dan mendiskusikannya, ia malah merasa bahwa ajaran Islam sangat logis. Hatinya begitu tenang ketika mengkaji dan menyelami Islam.



Sunday, December 02, 2012

Keputrian Masa Bakti 2012/2013

Bismillahirrahmanirrahim..


PENGURUS KEPUTRIAN SMAN 1 TANGERANG
MASA BAKTI 2012/2013





Surat Untuk Ananda


dakwatuna.com - Kepada ananda yang ummi cintai,
Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Ummi tulis surat ini dalam suasana hening di tengah malam, ketika semua yang ada di rumah sudah terlelap tidur. Ummi teringat, beberapa hari lagi umurmu genap 15 tahun, dan ummi ingin sekali mengucapkan selamat dan memberi tausiah untukmu anakku. Semua ini ummi lakukan karena cinta ummi untukmu. Masih terbayang di dalam benak ini ketika kamu sempat beberapa hari terbaring di Rumah sakit karena sakit yang mendera. Berlinang air mata melihatmu yang terkulai lemas di atas tempat tidur Rumah sakit, sambil terus melantunkan doa “syafakallah anakku”. Masih terbayang dalam benak ini, saat engkau juga terjatuh dari sepeda motor di depan rumah menjelang ifthar jama’i , wajahmu penuh darah dan lebam, dan langsung dilarikan ke Rumah sakit, sesaat itu barulah engkau tertidur pulas. Dan besoknya engkau sudah kembali bermain seperti biasa. Masih juga segar dalam benak ini, saat engkau berbulan-bulan tidak mau kembali ke sekolah TK mu, sampai akhirnya bosan tanpa teman dan meminta kembali untuk sekolah. . Rasanya baru kemarin. Padahal waktu itu umurmu baru 4 tahun, kini umurmu hampir 15 tahun, berarti 11 tahun telah berlalu. Tidak terasa, cepat sekali waktu ini berputar. Kini engkau telah berseragam abu-abu putih, seragam ini nyaris tidak pernah ummi lihat menempel di badanmu, karena engkau belajar jauh di luar kota. Yaa… realitasnya memang demikian, Ummi belum pernah melihat engkau mengenakan seragam itu, karena kalaupun ummi datang ke asramamu, biasanya sampai di sana sudah sore atau malam, yang berarti seragam itu telah berganti dengan baju lain.
Dengan pakaian bebasmu, yang ummi lihat adalah sikapmu yang makin dewasa, makin bijak, dan makin berwibawa. Rasa tanggung jawabmu yang demikian tinggi dalam menunaikan amanah sebagai ketua organisasi di sekolahmu. Engkau yang selalu menaungi adik-adikmu dengan jiwa penuh kasih sayang. Sikapmu yang begitu hormat kepada kakakmu, dan perhatianmu yang tulus kepada ummi dan Abimu. Semua itu membuat ummi bangga, ummi bersyukur, dan sekaligus terharu. Di luar itu semua, ada kebanggaan dan harapan lain yang ummi titipkan padamu anakku, agar engkau sukses menghafal 30 juz Al Qur’an. Terekam kuat dalam hati ini, saat engkau mengirim sms di malam hari, di mana siang harinya engkau menyaksikan haflah dan wisuda Al-Quran kakak kelasmu yang hafidz Qur’an: “ummi, Abi, saksikan, mulai saat ini ananda bertekad untuk bisa menghafalkan 30 juz Al Qur’an. Doakan ananda diberi kekuatan. “Luluh air mata terharu membacanya .Syukur padaMu ya Allah yang telah mengokohkan tekad untuk anakku. Kini perjalananmu masih panjang, baru separuh lebih yang engkau hafalkan, jagalah, dan istiqamahlah untuk menambah hafalanmu.
Dalam setiap untaian doa yang ummi panjatkan untukmu, selalu dan selalu ummi mohonkan kepada Allah, agar engkau menjadi mujahid sejati. Selalu ummi lantunkan doa untukmu, agar engkau melalui hari-harimu untuk menyibukkan diri dengan Al-Quran. Betapa ummi ingin sekali agar engkau menjadi orang yang Hafidz Al-Quran, menjadi keluarga Allah. Selalu ummi lantunkan doa untukmu agar engkau diberi kemudahan dalam memahami seluruh nur ilmu Allah. Selalu ummi lantunkan doa agar engkau diberi kesehatan yang mengantarkanmu untuk berjuang menuntut ilmu secara optimal.
Selalu ummi lantunkan doa, agar engkau bisa melewati masa-masa pencarian jati diri ini dalam bimbingan dan ‘inayah Allah. Engkau mampu memilih jalan sejati, menuju keridhaan Ilahi. Selalu ummi lantunkan doa untukmu agar engkau dibimbing dan di jaga oleh Allah agar tidak melakukan kemaksiatan sekecil apapun, baik pada hatimu, lisan tutur katamu, ataupun sikapmu. Ummi tahu, masa -masa seusiamu adalah masa di mana keinginan dan harapan, idealisme dan cita-cita, gelora cinta dan persahabatan sedang mengalami penumbuhan. Masa muda adalah masa yang juga penuh gejolak, sekaligus masa yang penuh harapan. Isilah masa-masa tersebut dengan prestasi, dengan pengabdian, dengan keuletan, dengan idealisme, dengan perjuangan, dengan Al-Quran sebagai penunjuk. Singkirkan segala macam penghalang yang mungkin akan mengganggu perjalananmu menuju cita-cita besar menjadi mujahid sejati. Singkirkan segala onak dan duri yang akan menghadang impian-impianmu. Jangan sampai langkahmu tersandung oleh batu gelora cinta. Sibukkan hatimu untuk mengingat Allah, dan bukan mengingat makhluk, niscaya hatimu menjadi lapang. Cintai sahabatmu sewajarnya saja, boleh jadi hakikatnya ia adalah musuhmu. Bencilah musuhmu sewajarnya saja, boleh jadi dia menjadi sahabatmu.
Ummi teringat, dengan kisah imam Syafi’i. Gara-gara secara tidak sengaja, melihat kaki seorang wanita yang tersingkap, sekian banyak hafalan Al-Qur’annya menjadi hilang. Yaa.., secara tidak sengaja. Apa jadinya jika melihatnya tadi secara sengaja. Mungkin berlipat kali hafalannya yang lupa. Contoh lain misalnya. Para pegawai di percetakan Al-Quran juga dituntun untuk senantiasa menjaga diri untuk selalu suci, baik hati dan jiwanya, lisan dan ucapannya, serta fisik dan raganya. Ini untuk menghargai dan demi menjaga kesucian Al-Quran, kalamullah. Mereka tidak boleh asal-asalan dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Jagalah hatimu, untuk selalu bersih, hanya dengan mengingat Allah SWT.
Satu lagi yang juga sering menjadi bahan renungan ummi, adalah kegigihan dan kekokohan semangat syetan/iblis dalam menggoda dan menjerumuskan manusia, anak Adam, apalagi Iblis sudah bersumpah kepada ALLAH untuk diberi tangguh sampai hari kiamat. Dan Allah pun mengabulkan proposal iblis. Dalam proposalnya, iblis bersumpah untuk selalu menggoda manusia, dan membungkus kemasan kemaksiatan sebagai sebuah keindahan, sehingga tak sedikit yang masuk ke jerat-jerat syetan, kecuali mereka yang ikhlas (QS Al hijir: 37-40). Hati yang ikhlas, yang tidak terkotori oleh kepentingan-kepentingan makhluk. Raihlah hati yang demikian, yang mengkilau, yang selalu memancarkan nur Ilahi.
Sungguh rugi, mereka yang hatinya selalu disibukkan oleh makhluk. Ummi yakin, engkau pasti mampu, dan harus mampu, mengendalikan segala tarikan dan godaan nafsu. Laluilah jalan panjang ini dengan istiqamah di jalanNYA. Ya, jalan panjang, karena memang jalanmu masih panjang. Melangkahlah dalam bimbingan kesucian, suci hati, suci pikiran, dan suci perbuatan. Mohonlah kekuatanNYA. Kejarlah cintaNYA. Walladzina aamanu asysyaddu hubba liLLAH (QS Al-Baqarah: 165).
Baiklah anakku hari makin larut malam. Di luar hanya terdengar suara-suara kecil cit cit tikus. Dan sekali-kali terdengar langkah-langkah satpam yang sedang ronda. Ummi ingin kembali mengadu dan memohon kepada ALLAH, untuk kebaikan kita, kebaikan orangtua, kebaikan Abi, kebaikan engkau anakku, kebaikan kakak dan adik-adikmu, kebaikan umat dan kebaikan seluruh manusia. Iringi juga langkah Ummi dan Abi dengan doa-doa terbaikmu, duhai anakku yang shalih dan tampan.
Semoga semua yang ummi tulis menjadi tadzkirah yang bermanfaat, yang mengiringi kesuksesan hidupmu di masa kini dan di masa mendatang, kesuksesan dunia akhirat….
Wassalaamu‘alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Salam sayang selalu,
Ummi


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/11/24172/surat-cinta-untuk-ananda/#ixzz2Drbyp2Nr

Ibu, Pahlawan Sepanjang Masa


dakwatuna.com - Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia akan memperingati hari tersebut sebagai hari pahlawan. Upacara kenegaraan dan upacara di lembaga/ instansi pemerintah dan sebagian sekolah dilaksanakan dengan khusyu. Momentum hari tersebut diperingati untuk menghormati jasa para pahlawan yang telah gugur dalam memperjuangkan negara dan bangsa. Taman makam pahlawan di berbagai kota, boleh jadi juga akan ramai dikunjungi oleh masyarakat, baik yang masih ada hubungan keluarga atau tidak. Sekadar menaruh karangan bunga, berdoa dan mengenang perjuangan mereka. Begitulah pemandangan yang kita saksikan seputar hari pahlawan tanggal 10 November.
Meski tidak pernah dinobatkan oleh pemerintah sebagai pahlawan, meski tidak pernah dipublikasikan oleh media sebagai seorang pahlawan, meski tidak pernah mendapatkan tanda penghargaan berupa lencana dan sejenisnya, saya sangat yakin, dan saya juga yakin, Anda pasti setuju dengan keyakinan saya, bahwa “IBU ADALAH PAHLAWAN” .
Ya, Ibu, mama, emak, ummi, mami, nyak, atau sebutan apa saja, yang melekat pada sosok seorang perempuan yang tak pernah capai, tak pernah bosan, tak pernah berhenti, terus mencurahkan cintanya kepada ‘anak’ buah hatinya. Dengan segala keterbatasan yang dimilikinya, seorang ibu akan bersungguh-sungguh untuk selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya. Malam hari dalam kondisi lelah dan ngantuk, seorang ibu rela bangun untuk mengganti popok bayinya yang basah dengan kencing, rela begadang semalaman saat balitanya sakit panas dan rewel tidak bisa tidur. Menginjak anaknya usia 7-8 bulan, dengan keterbatasan tenaga mendampingi sang buah hati yang mulai aktif merangkak ke sana kemari. Sampai 3 tahun usia anaknya, seorang ibu dengan penuh kasih sayang dan kelembutan akan menuntun dan mengajarkan anaknya untuk lancar berbicara, mulai mengenal huruf-huruf hijaiyah dan huruf latin. Ditambah lagi harus mengeluarkan tenaga ekstra, karena biasanya anak usia 3 tahun secara fisik sedang sangat aktif bergerak ke sana kemari, sehingga nyaris rumah rapi/bersih hanya dalam hitungan menit. Belum lagi seorang ibu harus membagi waktu dan tenaganya untuk kewajiban lain, sebagai seorang istri yang berbakti kepada suaminya, sebagai seorang daiyah yang ditunggu perannya di tengah masyarakat.
Memasuki usia dan dunia sekolah, perjuangan seorang ibu di medan lain pun telah menanti. Hari-hari pertama anak memasuki dunia barunya di sekolah, bagi sebagian anak mungkin tidak menjadi masalah, dalam waktu yang cepat bisa langsung beradaptasi dengan teman-teman di kelasnya, dan gurunya. Tapi sebagian anak, masa awal adaptasi menjadi masa yang cukup menegangkan, adakah dirinya akan selalu aman, jika aku jauh dari ibu. Dalam kondisi anak seperti ini, tentu bagi ibu butuh kesabaran untuk meyakinkan dan mendampingi anak, sampai anak siap lepas dari dirinya.
Saya pernah mendengar curhat dari seorang teman, ketika saya meminta maaf telat datang mengisi ta’lim karena beberapa saat saya harus menemani anak saya, awal masuk TK, beberapa hari sebelum akhirnya mau masuk kelas, dia selalu memegang ujung baju/jilbab, dan bersembunyi di balik badan saya. Ibu tadi menyampaikan bahwa, kalau saya masih lebih bagus, anaknya masih TK, dan hanya 2-3 hari. Dia melanjutkan, dulu anak saya, waktu awal masuk SD, selama 1 bulan, saya masih harus menemani masuk ke dalam kelas. “Woww…” saya sempat melongo. Dalam hati saya berpikir, kalau seperti itu sih sudah keterlaluan, tapi tentu saya mengatur kata-kata yang indah dalam menyampaikannya. Begitulah, di antara dinamika dan perjuangan seorang ibu.
Ketika anak mulai besar, boleh jadi perhatian dan capai fisik sudah mulai berkurang dirasakan oleh seorang ibu, tapi bukan berarti perjuangan selesai. Perjalanan masih panjang. Ibu akan selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan biaya sekolah anak-anaknya, ia rela banting tulang bekerja tak kenal lelah, karena biaya pendidikan yang terus melangit, sementara penghasilan suaminya tak bisa mengejarnya. Belanja untuk konsumsi harian akan diakali sedemikian rupa, agar bisa menabung untuk pendidikan anaknya.
Saya jadi teringat dengan kisah di zaman Rasulullah, saat seorang ibu dengan dua anaknya telah menerima sedekah sebutir kurma, dibelahlah kurma tersebut menjadi dua bagian, kemudian diberikan kepada dua anaknya masing-masing satu bagian, sementara sang ibu tidak mendapatkan secuil pun, tapi dia bahagia, dia tersenyum, karena dia telah membahagiakan anaknya. Kebahagiaan anak, akan menjadi kebahagiaan dirinya. Cintanya tak pernah pupus, kasih sayangnya tak pernah lekang, perjuangannya tak kenal lelah, doanya tak henti dipanjatkan, demi kebahagiaan dan kesuksesan anak-anaknya. Menjadi semakin mudah bagi kita untuk memahami, mengapa Rasul saw menyampaikan kepada kita bahwa “al jannatu tahta aqdamil ummahat” surga ada di bawah telapak kaki ibu. Semoga kita pandai mensyukuri, memberikan yang terbaik untuk ibu, meski kita sadar, jasa ibu tidak akan pernah dapat dibalas oleh anaknya. IBU, kaulah orang terbaik di dunia. IBU, pahlawan sepanjang masa. Rabbigfirlie waliiwalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanie shaghiraa. Aamiin…..


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/11/24024/ibu-pahlawan-sepanjang-masaibu-pahlawan-sepanjang-masa/#ixzz2Dra7EA4w

Hadits Tentang Kesabaran


Hadits ke-12
وعن أبي سعيد وأبي هريرة رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم قال ما يصيب المسلم من نصب ولا وصب ولا هم ولا حزن ولا أذى ولا غم حتى الشوكة يشاكها إلا كفر الله بها من خطاياه متفق عليه و الوصب المرض

Ilustrasi (cipto.net)
dakwatuna.com - Abu Sa’id RA dan Abu Hurairah RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Segala sesuatu yang menimpa seorang muslim, baik berupa rasa letih, sakit, gelisah, sedih, gangguan, gundah-gulana, maupun duri yang mengenainya (adalah ujian baginya). Dengan ujian itu, Allah mengampuni dosa-dosanya.” (Muttafaq ‘alaih)
Pelajaran dari Hadits:
  1. 1. Penyakit yang diderita seorang muslim dan   penderitaan lain yang menimpa dirinya adalah sarana untuk membersihkan dirinya dari dosa.

  2. 2. Orang yang celaka adalah orang yang diharamkan dari pahala kebaikan.

Hadits ke-13
وعن ابن مسعود رضي الله عنه قال دخلت على النبي صلى الله عليه وسلم وهو يوعك فقلت يا رسول الله إنك توعك وعكا شديدا قال أجل إني أوعك كما يوعك رجلان منكم قلت ذلك أن لك أجرين قال أجل ذلك كذلك ما من مسلم يصيبه أذى شوكة فما فوقها إلا كفر الله بها سيئاته وحطت عنه ذنوبه كما تحط الشجرة ورقها متفق عليه و الوعك مغث الحمى وقيل الحمى
Ibnu Mas’ud RA berkata, “Aku datang menemui Nabi SAW yang sedang demam hebat saat itu. Aku berkata, ‘Ya Rasulullah, engkau terkena demam hebat.’
Beliau menjawab, ‘Ya, demamku setara dengan demam dua orang.’
Aku bertanya, ‘Apakah karena engkau mendapatkan dua pahala?’
Beliau menjawab, ‘Benar, karena itu. Dan, tidaklah seorang muslim terkena hal yang menyakitkan – duri atau yang lain – kecuali Allah ampuni kesalahan-kesalahannya. Dosa-dosanya dihapus seperti pohon yang merontokkan daun-daunnya.’” (Muttafaq ‘alaih)
Pelajaran dari Hadits:
  1. 1. Cobaan yang dihadapi dengan kesabaran akan mendatangkan pahala.

  2. 2. Orang yang paling berat cobaannya adalah para nabi karena mereka dibekali kesabaran yang sempurna, dan menjadi teladan bagi umatnya.


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/11/24735/hadits-hadits-yang-terkait-dengan-sabar-bagian-ke-8/#ixzz2DrYRYgrI

Saturday, December 01, 2012

Manfaat Berhijab ( Terbukti Jilbab Dapat Mencegah Kanker Kulit Dan Penuaan Dini )



Mengenakan hijab atau yang biasa disebut degan berjilbab merupakan salah satu perintah bagi wanita Muslimah. Wanita Muslimah diperintahkan untuk mengenakan jilbab di manapun mereka berada, agar harga dirinya terjaga dan tidak menjadi sumber fitnah dan keburukan bagi orang lain. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak beberapa manfaat dari berhijab berikut ini :

1) Terhindar dari pelecehan

Seorang wanita dapat dikatakan sebagai perhiasan ataupun bintang yang bersinar. Siapapun yang memandangnya pasti akan tertarik dengan keindahannya. Keindahan dan pancaran sinarnya perlu di jaga jarak pandangnya, agar yang memandangnya (terutama pria) tidak menjadi silau. Hijab diibaratkan sebagai pembatas antara laki-laki dengan perempuan.

Sebab, banyaknya pelecehan seksual terhadap kaum wanita adalah akibat dari tingkah laku wanita yang terlalu terbuka dalam berbusana, sehingga menimbulkan syahwat (gairah) bagi pria yang melihatnya. Hal ini terbukti dengan semakin meningkatnya pelecehan terhadap wanita yang tidak berhijab.

2) Menghilangkan kecemburuan kaum laki-laki

Sifat cemburu pada hakikatnya tertanam pada diri setiap manusia, namun lelaki memiliki kadar kecemburuan yang lebih tinggi dibanding dengan wanita. Hal ini merupakan anugerah agar laki-laki lebih menghargai (menjaga harga diri) wanita yang menjadi mahramnya, serta secara nyata mengangkat harkat dan martabat seorang wanita agar tidak dengan mudah keindahannya di pandangi oleh banyak orang. Bila rasa cemburu laki-laki hilang, maka apabila terjadi pelecehan terhadap wanita tidak ada satupun laki-laki yang membela.

3) Tidak rentan terhadap runtuhnya keharmonisan keluarga

Mengenakan hijab secara Islami termasuk diantara faktor penting dalam keharmonisan keluarga. Apabila konsep hijab Islami diterapkan dalam masyarakat secara sempurna, dan hubungan antara lawan jenis dalam lingkungan keluarga dibatasi, niscaya kecenderungan para pemuda kepada pernikahan menjadi lebih besar dan rumah tangga yang dibangun menjadi lebih kokoh.

Hal ini masih terkait dengan rasa cemburu yang dimiliki laki-laki. Pada akhirnya, kondisi ini sangat menguntungkan bagi kaum wanita. Sebab, cinta dan perlindungan materi kaum pria diberikan kepada kaum wanita.

4) Mengenakan jilbab terbukti dapat mencegah kanker kulit

Jika terlalu lama terkena pancaran sinar matahari secara terus-menerus, dapat menyebabkan kanker kulit. Sengatan ultraviolet mengandung radikal bebas yang menyebabkan kanker kulit (melanoma).

Hasil penelitian para ahli kulit menyatakan bahwa pukul 11.00 - 14.00, pancaran sinar matahari sangat kuat. Diantara waktu tersebut terjadi pembakaran pigmen kulit oleh ultraviolet sinar matahari.

Radiasi sinar ultraviolet bersifat radikal bebas, yaitu ultraviolet akan berusaha mengambil elektron dari pigmen kulit. Radikal bebas adalah molekul yang tidak stabil karena kehilangan elektron sehingga akan berusaha mengambil elektron dari molekul lainnya.

Sinar ultraviolet terbagi menjadi 3, yaitu sinar ultraviolet A, B dan C.
  • Sinar ultraviolet A memiliki panjang gelombang 400-315 nano meter. Sinar ultraviolet ini paling panjang dan  berbahaya bagi manusia karena terserap sedikit di atmosfer dan tidak terserap di lapisan ozon. 
  • Sinar ultraviolet B memiliki panjang gelombang 315-280 nano meter, juga berbahaya bagi manusia karena kurang dari 90% di serap atmosfer dan menembus kulit. 
  • Sinar ultraviolet C terserap di atmosfer dan tidak berbahaya bagi manusia.
Sinar ultraviolet tersebut dapat menyebabkan kulit lebih gelap, terbakar dan penuaan dini, bahkan dapat menyebabkan kanker kulit yang berujung kematian.

Menurut para ahli kulit ada beberapa penyebab seseorang terkena kanker kulit akibat sinar ultraviolet matahari, yaitu lebih dari 90% kanker kulit terjadi pada kulit yag terkena langsung sinar matahari. Orang yang bekerja di bawah sinar matahari secara terus-menerus juga berpotensi terkena kanker kulit seperti nelayan dan petani. Jumlah pigmen pun mempengaruhi potensi kanker kulit seseorang. Orang yang berkulit putih memiliki jumlah pigmen lebih sedikit ketimbang orang yang berkulit gelap atau sawo matang. Orang Indonesia sebagian besar memiliki kulit sawo matang dan gelap. Seharusnya kita bersyukur karena Allah telah memberikan jumlah pigmen yang lebih banyak sebagai proteksi dari kanker kulit.

Meskipun kita diberikan jumlah pigmen yang lebih banyak, kita tidak bisa mengandalkan proteksi dari pigmen untuk mencegah kanker kulit. Apalagi beberapa tahun terakhir terjadi pemanasan global. Salah satu upaya mencegah kanker kulit adalah dengan menghindari kontak langsung dengan sinar matahari.

Allah memerintahkan wanita Muslim mengenakan jilbab ternyata bukan hanya sebagai identitas diri, tetapi karena Allah juga sayang kepada kaum hawa. Allah ingin melindungi kaum hawa dengan perintahnya. Dengan jilbab wanita terlindung dari fitnah dan penyakit khususnya kanker kulit. Para ahli kulit menyebutkan bahwa wanita lebih berpotensi terkena kanker kulit dibandingkan pria.

5) Jilbab mencegah penuaan dini

Tidak hanya kanker kulit, wanita yang kerap terkena pancaran sinar matahari, kulitnya akan tampak lebih tua dan keriput, istilah lainnya adalah penuaan dini. Tak ada satu wanita pun yang menginginkan penuaan dini. Penuaan dini akan membuat penampilan kuran cantik, bukan? Penuaan dini terjadi karena kulit mengalami kerusakan protein kolagen dan elastin yang berfungsi untuk menjaga keindahan dan kelenturan kulit. Jasi, wanita Muslim yang mengenakan jilbab pasti tampak lebih cantik dan anggun. Cantik karena kulitnya tidak terkena langsung sinar matahari sehingga kulit tidak mengalami penuaan dini, dan yang paling penting terhindar dari penyakt kanker kulit. Anggun karena dengan jilbab, otomatis kita berusaha menjadi Muslimah yang sesungguhnya, yang selalu dekat dengan Allah swt. Aamiin.

http://beingsmartmoeslim.blogspot.com/2012/10/manfaat-berhijab-terbukti-jilbab-dapat.html